Kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
Ada ras Alaska yang berasal dari Jerman. Ras Anggora yang sebenarnya berasal usul kurang jelas. Menurut ceritanya, ras Anggora ini pertama kali ditemukan oleh pelaut Inggris yang kemudian membawanya ke wilayah Prancis sekitar tahun 1723.
Jenis ras yang lain adalah American Chincilia yang kemudian dibedakan lagi atas tiga tipe, yaitu tipe standar, besar dan giant. Khusus untuk yang bertipe giant ini bila dewasa bisa berbobot mencapai 6-7 kg.
Sedangkan jenis ras Champagne d’ Argent yng asli berasal dari Perancis, mempunyai ciri-ciri bulunya berwarna putih perak.
Atau jenis ras yang lain seperti Carolina yang merupakan persilangan antara kelinci species New Zealand White dan New Zealand Red. Ras Caroline ini sangat terkenal di Eropa sebagai kelinci penghasil daging.
Ada lagi jenis ras Dutch yng terkenal di seluruh dunia sebagai jenis kelinci peliharaan. Warna bulunya khas, karena mempunyai bulu melingkar seperti pelana berwarna putih dari pinggang terus ke leher sampai ke kaki bagian depan.
Sebenarnya banyak lagi jenis ras kelinci yang lain, seperti ras Himalayan, Flemish Giant, Havana, Lop yang berciri khas mempunyai kuping yang terkulai ke bawah, Polish, Rex, Satin, Silver, Simonoire, Siamese Sable, dan banyak lagi yang lain dengan ciri khas masing-masing.
Di Indonesia sendiri sebenarnya ada jenis kelinci local tersendiri, yaitu jenis kelinci berketurunan ras Dutch. Ras ini dikenal sebagi ras asli dari negeri Belanda. Ras kelinci Dutch ini punya ciri bentuk tubuh yang kerdil, sehingga lazim disebut kelinci mini, merupakan kelinci terkecil di dunia. Biasanya jenis ini dipelihara hanya untuk hiasan dan cocok untuk mainan anak-anak. Dengan bentuk tubuh pendek, kepala agak bulat, bentuk telinga tegak dan mempunyai panjang hanya sekitar lima sentimeter. Biasanya kelinci ini berbulu sangat bagus dan berwarna putih. Sedangkan ciri lainnya mempunyai mata berwarna merah.
Sedangkan jenis ras Lyion sebenarnya adalah silang luar dari jenis Anggora dengan jenis lain, namun dikalangan peternak kelinci hias disebut sebagai lyion atau angora jadi-jadian. Di Indonesia, peternakan kelinci dibagi dua yitu peternakan daging dan hias.
Memilih & Memelihara
Sebelum memutuskan untuk memelihara kelinci, ada baiknya kita mengetahui dahulu bagaimana kit-kiat memilih kelinci yang baik.
Bagaimana cara membuat dan mengurus kandang serta bagaimana cara memilih makanannya. Memilih bibit kelinci yang baik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Biasanya kelinci yang sehat memiliki sifat yang lincah dan aktif, gerakannya energik dan memiliki nafsu makan yang tinggi.
Secara umum biasanya bibit kelinci yang baik memiliki ciri-ciri fisik sebgai berikut :
1. Memiliki kepala yang sesuai dengan ukuran badan. Kelinci yang baik bila bertubuh panjang tipe kepalanya juga panjang.
2. Kelinci yang sehat juga biasanya bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang cerah dan jernih.
3. Bagian hidung, moncong dan mulutnya apakah dalam keadaan besih. Kelinci yang hidungnya basah dan lembab kemungkinan terserang pilek.
4. Selain bentukan kepala dan wajah bibit kelinci yang baik juga haruslah berkaki normal. Cirinya kuat, kokoh dan berkuku pendek.
5. Ciri lainnya adalah berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset.