Jumat, 08 Oktober 2010

Jenis Kelinci Peliharaan




Kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

Ada ras Alaska yang berasal dari Jerman. Ras Anggora yang sebenarnya berasal usul kurang jelas. Menurut ceritanya, ras Anggora ini pertama kali ditemukan oleh pelaut Inggris yang kemudian membawanya ke wilayah Prancis sekitar tahun 1723.

Jenis ras yang lain adalah American Chincilia yang kemudian dibedakan lagi atas tiga tipe, yaitu tipe standar, besar dan giant. Khusus untuk yang bertipe giant ini bila dewasa bisa berbobot mencapai 6-7 kg.

Sedangkan jenis ras Champagne d’ Argent yng asli berasal dari Perancis, mempunyai ciri-ciri bulunya berwarna putih perak.
Atau jenis ras yang lain seperti Carolina yang merupakan persilangan antara kelinci species New Zealand White dan New Zealand Red. Ras Caroline ini sangat terkenal di Eropa sebagai kelinci penghasil daging.

Ada lagi jenis ras Dutch yng terkenal di seluruh dunia sebagai jenis kelinci peliharaan. Warna bulunya khas, karena mempunyai bulu melingkar seperti pelana berwarna putih dari pinggang terus ke leher sampai ke kaki bagian depan.

Sebenarnya banyak lagi jenis ras kelinci yang lain, seperti ras Himalayan, Flemish Giant, Havana, Lop yang berciri khas mempunyai kuping yang terkulai ke bawah, Polish, Rex, Satin, Silver, Simonoire, Siamese Sable, dan banyak lagi yang lain dengan ciri khas masing-masing.
Di Indonesia sendiri sebenarnya ada jenis kelinci local tersendiri, yaitu jenis kelinci berketurunan ras Dutch. Ras ini dikenal sebagi ras asli dari negeri Belanda. Ras kelinci Dutch ini punya ciri bentuk tubuh yang kerdil, sehingga lazim disebut kelinci mini, merupakan kelinci terkecil di dunia. Biasanya jenis ini dipelihara hanya untuk hiasan dan cocok untuk mainan anak-anak. Dengan bentuk tubuh pendek, kepala agak bulat, bentuk telinga tegak dan mempunyai panjang hanya sekitar lima sentimeter. Biasanya kelinci ini berbulu sangat bagus dan berwarna putih. Sedangkan ciri lainnya mempunyai mata berwarna merah.

Sedangkan jenis ras Lyion sebenarnya adalah silang luar dari jenis Anggora dengan jenis lain, namun dikalangan peternak kelinci hias disebut sebagai lyion atau angora jadi-jadian. Di Indonesia, peternakan kelinci dibagi dua yitu peternakan daging dan hias.




Memilih & Memelihara

Sebelum memutuskan untuk memelihara kelinci, ada baiknya kita mengetahui dahulu bagaimana kit-kiat memilih kelinci yang baik.
Bagaimana cara membuat dan mengurus kandang serta bagaimana cara memilih makanannya. Memilih bibit kelinci yang baik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Biasanya kelinci yang sehat memiliki sifat yang lincah dan aktif, gerakannya energik dan memiliki nafsu makan yang tinggi.
Secara umum biasanya bibit kelinci yang baik memiliki ciri-ciri fisik sebgai berikut :
1. Memiliki kepala yang sesuai dengan ukuran badan. Kelinci yang baik bila bertubuh panjang tipe kepalanya juga panjang.
2. Kelinci yang sehat juga biasanya bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang cerah dan jernih.
3. Bagian hidung, moncong dan mulutnya apakah dalam keadaan besih. Kelinci yang hidungnya basah dan lembab kemungkinan terserang pilek.
4. Selain bentukan kepala dan wajah bibit kelinci yang baik juga haruslah berkaki normal. Cirinya kuat, kokoh dan berkuku pendek.
5. Ciri lainnya adalah berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset.

Selasa, 05 Oktober 2010

Pesan dan kesan

Pesan dan kesan saya terhadap Ibu Reni dan Ibu Devi yaitu Ibu telah mengajarkan kami pelajaran komputer ini dengan sabar. Meskipun kami terkadang sering ribut ibu tetap mengajarkan kami setahap demi setahap hingga kami bisa dan mengerti.
Dan pesan kesan saya untuk Ko anton yaitu Ko Anton sangat baik. Kalau kami lagi tidak bisa Ko Anton selalu membantu kami hingga kami bisa.
Saya sangat berterima kasih kepada Ibu reni, Ibu Devi, dan Ko Anton atas pengajarannya.
Saya senang bisa diajarin pelajaran komputer ini oleh Ibu Reny, Ibu Devy, dan Ko anton..
^^

Pembuatan Pupuk Kompos

Apa itu kompos?
Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

Apa manfaat kompos?
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.

Apa saja yang bisa dibuat kompos?
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.

Mengapa harus dikomposkan terlebih dahulu?
Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman. Kompos yang ‘setengah matang’ juga tidak baik untuk tanaman. Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.

Bagaimana cara membuat kompos yang cepat, mudah, dan murah?
Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.
Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras, sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.
Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.

Bagaimana cara penggunaan kompos?
Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan satu bagian kompos : tiga bagian tanah.
Kompos dapat diberikan sebagai satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian organik. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Kompos juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan penambahan kompos.
Kompos dapat diberikan ke tanaman apa saja, mulai dari tanaman pertanian, holtikultura, perkebunan, tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan kehutanan. Misalnya untuk tanaman: padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, kacang, kol, kentang, karet, kopi, sawit, kakao, tebu, aglonema, gelombang cinta, mangga, akasia, dan lain-lain.